“Pemerintah harus memeriksa faktor penyebabnya. Penurunan ini akan berdampak pada target capaian
herd immunity, padahal kita masih sedang berlomba dengan transmisi virus," ujar anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher kepada wartawan, Rabu (24/11).
Jika keraguan masyarakat pada jenis vaksin selain Sinovac menjadi penyebabnya, maka Netty meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi secara masif. Sehingga tidak terjadi penolakan dari masyarakat.
"Seharusnya ini dimitigasi sejak awal dengan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin lain, seperti, AstraZaneca dan Pfizer, yang sudah mendapat EUA juga aman," ujarnya.
"Gandeng pihak-pihak yang memiliki pengaruh di tengah masyarakat. Jadikan mereka sebagai promotor yang secara tidak langsung bisa 'menggaransi' bahwa vaksin yang disuntikkan itu aman," tambah politisi PKS itu.
Netty mengingatkan pemerintah agar tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipasi, utamanya menghadapi agenda natal dan tahun baru.
"Meskipun ada klaim bahwa 80 persen penduduk telah terinfeksi varian Delta melalui vaksinasi, namun bukan berarti kita aman dari ancaman gelombang ketiga. Sebab imunitas alamiah yang terbentuk tidak bisa diandalkan jika yang menyerang adalah strain virus baru," ujarnya.
Langkah antisipasi yang harus diperhatikan pemerintah, kata Netty, antara lain dengan memperhatikan pengetatan mobilitas penduduk, menggenjot vaksinasi dan disiplin prokes.
"Jangan sampai masyarakat lengah dan lupa prokes karena merasa sudah aman, dan akibatnya kita menuai gelombang ketiga,†demikian Netty.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: