Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketimbang Berimbas Keterbelahan, PPP Lebih Mending Ada Tiga Poros dan Pemilu Dua Putaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 29 November 2021, 16:33 WIB
Ketimbang Berimbas Keterbelahan, PPP Lebih Mending Ada Tiga Poros dan Pemilu Dua Putaran
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani/RMOL
rmol news logo Pengalaman pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019 rupanya menjadi dasar bagi PPP untuk mengusung koalisi yang tak hanya memunculkan dua poros pengusung calon presiden (capres) tahun 2024.

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengaku bahwa pihaknya menginginkan adanya poros ketiga dalam Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Arsul menyikapi partai politik yang saat ini sudah ngebet membangun koalisi untuk menyongsong 2024 seperti Gerindra dan PDIP.

"Menurut saya kalau PPP ingin mendorong seperti itu, dan saya kira tidak hanya PPP. Sejumlah partai lain juga kita lihat mulai menyuarakan untuk tidak hanya dua," ucap Arsul di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (29/11).

Wakil Ketua MPR RI menduga, akan ada konsekuensi dari koalisi yang lebih dari dua partai politik, sehingga pasangan calon dalam pilpres tersebut bisa lebih dari dua.

"Iitu lebih baik daripada energi lelah, cost kita baik secara sosial dan finansial menjadi tinggi untuk meredam dan keterbelahan untuk menyambungkan kembali kesatuan dan persatuan kita. Saya kira itu," ujarnya.

Disinggung mengenai waktu pelaksanaan pemilu 2024 mendatang, PPP memilih untuk mengikuti prosedur yang dikeluarkan KPU. Karena menurutnya, KPU merupakan penyelenggara pemilu dan yang paling paham apa saja kendala dan tantangan dalam pelaksanaan pemilu.

"Kalau PPP cenderung kita mendengarkan apa yang disampaikan KPU, kenapa? Karena memang secara konstitusional penyelenggara pemilu itu kan KPU. Jadi, menurut saya yang paling logis adalah yang mem-propose itu KPU. Gitu lho," ucapnya.

"Kenapa? Karena kala KPU yang mempropose itu pasti sudah menghitung semuanya. Logikanya kan seperti itu, jadi kalau PPP ingin yang nanti difinalkan yang di-propose oleh KPU itu tanggal berapa," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA