Atas alasan itu, anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mendukung pengoperasian Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan patungan antara Holding Industri Pertambangan MIND ID (PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan Antam (ANTM).
"Itu kita harus berikan dukungan penuh. Bentuk dukungan Presiden kepada industri dalam negeri, bahwa industri dalam negeri akan bisa memproduksi baterai listrik, terus motor listrik, mobil listrik, bus listrik, yang bukan hanya dipergunakan di dalam negeri, tapi juga kita ekspor," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/11).
Politisi Gerindra itu juga mendesak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) segera membangun smelter baru untuk nikel. Sehingga hasil produksi nikel tidak langsung dijual ke smelter China di Konawe dan Morowali.
Ketua DPD Gerindra Sumbar ini bahkan mengancam akan menginisiasi pencopotan Dirut Antam jika tidak mampu membangun smelter nikel. Andre mengingatkan bahwa China berinvestasi smelter di Indonesia karena melihat potensi nikel yang ada.
“Kenapa BUMN kita lelet? Kalau nggak mampu, Dirut Antam ini copot aja. Ini smelter Tiongkok berinvestasi besar di Indonesia karena melihat potensi baterai listrik, melihat potensi cadangan nikel kita besar," tegas Andre.
"Ini perlu kita evaluasi Direksi Antam ini. kalau nggak mampu, copot aja," sambung dia.
BERITA TERKAIT: