Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerangkan, Lapangan Banteng dipilih sebagai lokasi
launching Presidensi G20 karena merupakan lokasi bersejarah.
"Di sini berdiri monumen pembebasan Irian Barat yang dibangun sejak 17 Agustus 1963 yang lalu, yang mengangkat nilai-nilai kebebasan dari segala bentuk penjajahan dan musuh bersama," ujar Airlangga saat memberikan pidato laporan.
Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, makna pemilihan Lapangan Banteng sebagai lokasi
launching adalah sebagai tanda bagi Indonesia untuk bebas dari pandemi Covid-19.
Indonesia yang memegang Presidensi G20, dikatakan Airlangga, juga memiliki peran penting dan strategis untuk mendorong aksi nyata dari negara-negara anggota G20 untuk melakukan terobosan penting.
"Pemerintah telah mengambil tema
Recover Together, Recover Stronger. Indonesia ingin menampilkan ke dunia gelaran seni budaya dan ramah tamah serta kerja nyata yang dilakukan bangsa ini saat pandemi," katanya.
Di samping itu, mantan Menteri Perindustrian ini menyebutkan, Indonesia akan memperoleh manfaat yang cukup besar dari gelaran internasional ini.
"Akan tercipta 33 ribu lapangan kerja, peningkatan konsumsi Rp 1,7 triliun, dan PDB Rp 7,4 triliun, dan manfaat total dua kali lebih besar daripada gelaran IMF dan World Bank di tahun 2019 yang lalu," demikian Airlangga menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: