Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kembangkan Teknologi Telekomunikasi, Menkominfo: Perlu Kolaborasi Ekosistem

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 07 Desember 2021, 13:28 WIB
Kembangkan Teknologi Telekomunikasi, Menkominfo: Perlu Kolaborasi Ekosistem
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate/Repro
rmol news logo Pengembangan teknologi telekomunikasi di masa depan tidak saja membutuhkan dukungan infrastruktur digital, tapi juga dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak terkait.

Begitu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam Pembukaan Simposium Future Telecommunication Technologies yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, Senin (6/12).

Johnny menuturkan, jika dilihat dari sudut pandang regulator, memungkinkan Indonesia mengembangkan teknologi telekomunikasi masa depan, termasuk 6G dan komunikasi kuantum.

"Yang tidak hanya membutuhkan pengembangan infrastruktur digital yang agresif, tetapi juga upaya digital transformatif untuk seluruh ekosistem," ujar Johnny dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (7/12).

Johnny mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan agar percepatan transformasi digital di Indonesia bisa dilakukan. Kementerian Kominfo telah menyusun panduan komprehensif berupa Roadmap Indonesia Digital 2021-2024.  

"Roadmap ini terdiri dari empat pilar sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital, yang penting untuk membangun transformasi digital yang tangguh," paparnya.

mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem ini menilai, kemajuan teknologi digital saat ini berlangsung akibat adanya permintaan global yang meningkat serta tekanan dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, transformasi digital akan menjadi prioritas utama bagi bangsa.  

"Didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang memadai, bonus demografi, dan kebijakan berwawasan ke depan, Indonesia bertekad untuk mencapai visinya menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2024," tuturnya.

Johnny memastikan, dalam roadmap digital yang dibuat pihaknya terdapat beberapa inisiatif. Pertama, peningkatan jaringan 4G di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) melalui penambahan pembangunan BTS dan pemanfaatan Palapa Ring.

"Kami bertujuan untuk memiliki jangkauan 4G di seluruh desa di Indonesia pada tahun 2022, yang 10 tahun lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya," katanya.

Kedua, peluncuran jaringan 5G termasuk fiberisasi, yang telah dimulai pada April 2021. Sejak saat itu, jangkauan layanan telah mencapai 9 kota dan  wilayah aglomerasi dengan jaringan 5G yang tersedia untuk layanan komersial.

Kemudian ketiga, perluasan akses internet dan penyebaran perangkat pendukung di lokasi-lokasi pelayanan publik. Untuk inisiatif ini, Kementerian Kominfo berencana meluncurkan high-throughput satellite SATRIA-I pada tahun 2023 untuk melayani 150.000 fasilitas umum.

"Termasuk 93.900 sekolah dan 3.700 fasilitas kesehatan," imbuhnya.

Adapun yang keempat, Johnny menuturkan bahwa pemanfaatan digital dividen 112 MHz yang diperoleh dari farming dan refarming spektrum frekuensi radio akan dilakukan untuk meningkatkan akses broadband atau internet cepat.

"Target kami adalah untuk sepenuhnya bermigrasi dari analog ke siaran digital pada November 2022 untuk mengakomodasi perkembangan 4G dan 5G di masa depan," ucapnya.

Lalu yang kelima, pembangunan Pusat Data Nasional dan Whole-of-Government Cloud. Menurut Johnny, pemerintah berencana untuk membangun empat pusat data nasional, dengan pusat data pertama yang akan beroperasi pada tahun 2023.

"Pemerintah berkomitmen untuk melakukan transformasi digital ini melalui empat pilar transformasi digital dan seratus inisiatif yang telah dicanangkan untuk mentransformasikan Indonesia sebagai bangsa digital," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA