Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Greget karena Koar-koar Terus Soal Agama, MUI Bidang Dakwah Tawarkan Standarisasi Dai untuk Jendral Dudung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 07 Desember 2021, 16:12 WIB
Greget karena Koar-koar Terus Soal Agama, MUI Bidang Dakwah Tawarkan Standarisasi Dai untuk Jendral Dudung
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Dudung Abdurrachman/Net
rmol news logo Agama menjadi topik pembahasan yang selalu dibawa-bawa oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Dudung Abdurrachman, dalam berbagai kesempatan.

Teranyar, Dudung sempat mengundang reaksi dari publik setelah menyatakan "Tuhan bukan orang Arab", dalam podcast Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu.

Pada saat melakukan kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cendrawasih pada Minggu (5/12), mantan Pangkostrad ini menyempatkan  diri memberikan tausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Papua.

Dalam kesempatan tersebut, Dudung menyampaikan pernyataan yang kembali mendapat respon bukan hanya dari masyarakat biasa, tapi juga dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis.

Pasalnya, dalam tausiyahnya di Papua tersebut Dudung meminta umat Islam agar tidak terlalu dalam mempelajari agama.

"Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama?" ujar Cholil Nafis keheranan, yang dia sampaikan melalui akun Twitternya, Selasa (7/12).

Gereget mellihat aksi Dudung yang kerap kali berkoar-koar soal agama, Cholil Nafis lantas menyodorkan satu tawaran kepada mantan Panglima Kodam tersebut jika memang ingin menjadi pendakwah.

"Saya menawarkan standardisasi da'i MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama," ujar pengajar prodi Doktor Perbankan Syariah di Universitas Indonesia ini sembari menuliskan kesan tertawa.

Namun, Cholil Nafis lebih menyarankan kepada Dudung untuk fokus saja menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai KSAD.

"Baiknya fokus pada tugas pokoknya saja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA