Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Nataru, Ini Imbauan Ketum Muhammadiyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 08 Desember 2021, 18:11 WIB
Jelang Nataru, Ini Imbauan Ketum Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir/Net
rmol news logo Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) sebagai aktivitas rutin yang datang setiap tahun. Semua pihak baik elite bangsa maupun masyarakat diimbau terus waspadai pandemi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan.

Pasalnya, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Meski angka indikator penanganan wabah terus menunjukkan perbaikan, semua pihak tetap harus waspada dan tidak boleh abai. Apalagi dengan munculnya varian baru Covid-19 Omicron, daya waspada harus lebih digalakkan lagi.

Begitu pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya, Rabu (8/12).  

"Meskipun trennya landai tetapi dengan munculnya varian baru, tentu kita harus tetap seksama dan waspada serta tidak boleh abai dan lalai,” tutur Haedar.

Haedar mengatakan, selain regulasi yang dikeluarkan pemerintah, tentunya kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat untuk patuh dan taat protokol kesehatan sangat dibutuhkan.

Kata Prof Haedar, jika belum bisa menjadi aktor garda depan menghalau laju, setidaknya tiap-tiap individu harus disiplin protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya, agar mempercepat menyudahi wabah ini.

Menurut pandangan Prof Haedar, sumbangan dan sikap seluruh unsur masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan dengan ketat ternyata telah berkontribusi pada turunnya pandemi.

"Maka ketika Nataru tiba dengan mengikuti kebijakan pemerintah, kita sesungguhnya juga telah berkontribusi untuk menjaga landainya pandemi bahkan pada ujung terakhir kita berharap bahwa pandemi ini dapat berakhir,” tuturnya.

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengingatkan, berakhirnya pandemi juga tergantung pada sikap, pikiran, dan tindakan warga bangsa.

Oleh sebab itu, Prof Haedar menekankan bahwa pilihan yang paling bijak di masa pandemi terutama menjelang liburan panjang ini ialah mengurangi mobilitas sosial, menjauhi kerumunan, dan tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Ditekankan Haedar, setidaknya telah dua tahun Indonesia menjalani masa pandemi Covid-19. Atas dasar itu, Prof Haedar mengingatkan jangan sampai di ujung perjalanan 2021 ini, semuanya lengah dan abai.

“Jangan pernah kita lelah, jangan pernah, apalagi kita menyerah terhadap pandemi ini, semuanya berpulang kepada kita semua untuk menyatukan langkah agar dalam menghadapi Nataru ini, kita juga harus tetap seksama, rasional, dan bangun kebersamaan agar kita bisa keluar dari pandemi ini,” imbau Haedar.

Haedar juga turut mengajak semua pihak menjadikan Nataru sebagai momentum ikhtiar untuk selalu dekat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, membangun relasi kemanusiaan yang menebar sikap peduli, empati, sekaligus juga kebersamaan antar kemanusiaan.

Memasuki tahun 2022, mari susun target dan capaian masa depan dengan wawasan baru yang dilandasi semangat persatuan.

“Dalam memasuki tahun baru 2022 dan mengakhiri 2021, mari kita semua warga bangsa dan elite negeri untuk terlalu bermuhasabah, introspeksi, sekaligus juga menatap dan melangkah ke depan dengan langkah-langkah baru yang lebih baik,” demikian Haedar.

Dengan pikiran dan orientasi tindakan yang lebih positif-konstruktif, Prof Haedar meyakini akan membawa kehidupan Indonesia menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih membawa pada kehidupan yang bermakna. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA