Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DPD RI Dukung Penuh KSAL Jaga Kedaulatan Negara di Laut Natuna Utara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 09 Desember 2021, 07:37 WIB
DPD RI Dukung Penuh KSAL Jaga Kedaulatan Negara di Laut Natuna Utara
Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi/Net
rmol news logo Dukungan penuh diberikan DPD RI kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono yang meminta prajurit untuk menunjukkan kekuatan yang menggetarkan lawan maupun kawan dan pihak yang merongrong kedaulatan dan mengganggu kepentingan negara di laut Indonesia.

Seruan itu sendiri disampaikan Yudo Margono di tengah meningkatkanya ketegangan di Laut Natuna Utara usai Indonesia mendapat protes dari China.

Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi mendukung penuh pernyataan KSAL terkait TNI AL tidak akan mundur lantaran tak ada tawar menawar terkait urusan yang menyangkut kedaulatan dan kehormatan bangsa.

Dia meminta agar kedaulatan negara menjadi prioritas utama negara untuk dilindungi dari gangguan asing. Kedaulatan bangsa di atas segala-galanya, oleh karena itu tidak boleh ada bangsa lain yang ingin menghina kedaulatan republik kita.

“TNI-AL telah memiliki image dan kesan yang kuat serta terus berkembang baik. Kualitas personel, persenjataan dan alutsista, serta kesejahteraan dan kuantitas personel TNI-AL telah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapabilitas yang hebat di bidang militer,” tuturnya kepada wartawan Rabu (8/12).

Menurutnya, usaha picture-building untuk membangun postur TNI-AL yang kuat telah berhasil. Akan tetapi, selain memberikan kesan yang kuat dan siap, TNI-AL juga harus mampu menunjukkan kesan yang lembut dan mampu menjadi penengah di dalam konflik yang sedang terjadi.

“Hal ini untuk menghindari pencaplokan wilayah teritorial kita dari China di Laut Natuna Utara," ujar Alumni FISIP Universitas Indonesia tersebut.

Fachrul Razi menambahkan, Indonesia dapat menerapkan langkah deterrence sebagai salah satu upaya naval diplomacy.  Ide dasar dari serangan dan pertahanan  adalah letak sumber kekuatan. Di mana terdapat area vital dan strategis, di sanalah pusat serangan yang lebih besar.

"Kawasan dengan potensi yang strategis  tentunya membutuhkan kebijakan strategis pula. Negara yang tidak mampu meramu  kebijakan strategisnya di kawasan ini akan kehilangan kepentingan strategisnya pula," jelas Fachrul Razi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA