Hal itu disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, dalam diskusi series Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Kereta Cepat Jakarta Bandung Salah Koordinat?", yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/12).
Eem berusaha mendorong pembahasan serius dilakukan di DPR untuk mengetahui secara detil penyebab utama dirobohkannya
pier pada proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Namun, dalam internal grup pesan singkat Komisi V sudah ada pembahasan, namun belum detail.
"Kebetulan kita ini belum ada rapat, tapi kalau di grup pasti langsung ditangkap, mulai dibicarakan di internal grup bukan di acara formal," ucap Eem.
Legislator dari Fraksi PKB ini pun mengharapkan agar ketua Komisi V DPR RI memanggil direksi dari PT. Kereta Cepat Indo-China (KCIC) guna melakukan investigasi dirobohkannya tiang pancang kereta cepat tersebut.
"Kita berharap juga nanti benar-benar dipanggil. Ini kan mega proyek termasuk juga proyek prestisius. Artinya prestisius itu di atas proyek-proyek yang lain. Ini prestasi yang luar biasa. Apalagi ini proyek kerja sama G2G antara dua negara antara China dan Indonesia," katanya.
"Indonesia diwakili secara teknisnya oleh PT KAI BUMN, itu kan perwakilan dari negara juga badan usaha milik negara seperti itu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.