Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan, tak memungkiri aktifnya politisi dan pejabat publik di media sosial cukup mendongkrak popularitas mereka.
Pasalnya, publik sekarang memang sudah bergeser dari media konvensional ke ruang media yang mudah diakses di mana saja.
"Jadi hal ini dibaca betul oleh politisi yang mungkin disarankan oleh konsultan politik bahwa memang sekarang media sosial ampuh," kata Gusti kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (21/12).
Menurut Gusti, para politisi itu aktif di berbagai ruang untuk meningkatkan popularitas. Harapan akhirnya yang diinginkan adalah berefek terhadap elektabilitasnya.
Hal itu sah-sah saja dilakukan mereka untuk lebih mengenalkan diri ke masyarakat. Atau bisa jadi untuk memamerkan program dan hal-hal yang dikerjakannya kepada publik.
"Tinggal konten yang dibuat politisi tersebut konten seperti apa. Jangan sampai mereka membuat konten cenderung eksploitatif baik kemiskinan atau tingkat pendidikan dan sebagainya," bebernya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: