Rasa syukur itu juga disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftakhul Akhyar saat memberikan khutbah iftitah pembukaan Muktamar ke-34 NU di Lapangan Pondok Pesantren Daarussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
"Tidak terasa pengurus PBNU hasil Muktamar NU ke-33 yang dilaksanakan pada 1 hingga 4 Agustus 2015 mendapat bonus kurang lebih 1,5 tahun dan itu telah terlewati," ujar Kiai Mif.
Kiai Mif menceritakan, dia menerima mandat untuk menjabat Rais Aam pada 22 September 2018. Dia pun bersyukur, melalui Muktamar ini, menandakan akhir masa tugasnya.
"Al fakir Miftakhul Akhyar menerima mandat sebagai Pj Rais Aam pada tanggal 22 September 2018 dan segera berakhir beberapa saat lagi," katanya.
"Banyak kekurangan dan ketidakcakapan dsn ketidakmampuan mengemban amanah yang sangat amat berat ini, sangat layak mendapat gelar Rais Awam, Rais Aam KW3 dan sebagainya," sambungnya.
Dia berharap, dengan kekurangannya selama menjabat Rais Aam diberikan kata maaf dari pengurus PBNU dan warga Nahdliyyin.
"Namun semoga para muassis memahami dan memaafkan
al fakir ini, amin ya rabbal alamin,†pungkasnya.
Hadir pada acara ini Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Maruf Amin, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dan Lodewijk Freidrich Paulus serta petinggi partai politik dan jajaran menteri kabinet.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.