Pendiri dan aktivis Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan bahwa saat ini banyak spekulasi tentang pasangan calon presiden 2024. Salah satunya duet Prabowo Subianto-Puan Maharani.
Namun demikian, Ray mengingatkan bahwa masih ada waktu dua hingga tiga tahun yang memungkinkan kedua tokoh tersebut dapat disatukan atau juga bercerai sebelum pencapresan.
"Saya justru melihat beberapa hal yang boleh jadi kemungkinannya tidak (bersatu),†ujar Ray kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/12).
Beberapa alasan yang kemungkinan Prabowo-Puan tidak bersatu adalah Prabowo membutuhkan figur calon wakil presiden yang dapat mendongkrak suaranya di saat perolehan suara saat ini yang agak tersendat.
Jika Prabowo hanya mendasarkan diri pada semata-mata popularitas dan elektabilitas dirinya tanpa didukung oleh calon wakil presidennya, besar kemungkinan dia akan dilampaui oleh kandidat lain.
Selanjutnya, Prabowo pasti akan mempertimbangkan dampak elektoral kepada Partai Gerindra jika memilih Puan sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.
“Ini mengingat Puan memiliki citra yang agak tidak disenangi oleh kelompok Islam politik. Sementara suara yang berlabuh ke Prabowo selama ini berasal dari mereka yang memiliki selera Islam politik,†urainya.
Faktor yang ketiga adalah pendukung Presiden Joko Widodo yang belum tentu akan berlabuh ke Prabowo-Puan.
Atas dasar pertimbangan tersebut, Ray tidak yakin Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani.
"Karena Pak Prabowo sebetulnya memiliki kemungkinan untuk mendapatkan pasangan yang lain di luar Ibu Puan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: