Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gus Yahya Terpilih Ketum PBNU Beri Efek Politik bagi Elektabilitas Airlangga Hartarto

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 24 Desember 2021, 16:44 WIB
Gus Yahya Terpilih Ketum PBNU Beri Efek Politik bagi Elektabilitas Airlangga Hartarto
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf periode 2021-2026/RMOL
rmol news logo Terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dinilai memberikan efek politik bagi elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pandangan ini disampaikan tokoh muda NU, Nusron Wahid saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat sore (24/12).

Argumentasi Nusron Wahid, selama ini Gus Yahya dan Airlangga mempunyai hubungan emosional dan persahabatan yang panjang.

Mantan Ketua Umum GP Ansor NU itu menyebutkan, dua tokoh itu merupakan sesama aktivis di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Apalagi Gus Yahya mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga jarak yang sama dengan kekuatan politik manapun. Tidak akan ada partai yang menjadi anak emas NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya," demikian pendapat Nusron Wahid, Jumat (24/12).

Menurut politisi Golkar itu, posisi ini akan menguntungkan Airlangga yang bersiap-siap menjadi calon Presiden 2024. Apalagi Gus Yahya dalam berbagai kesempatan kerap mengatakan tidak akan ada calon presiden atau wakil presiden dari PBNU.

"Tapi tetap membantu warga NU yang ingin berkarir di jabatan publik termasuk Capres atau Cawapres. Tapi PBNU-nya tidak boleh ikut menjadi pihak yang bertarung dan kompetisi," ungkap anggota Komisi VI DPR RI ini.

Kondisi itu dalam pengamatan Nusron akan menguntungkan Airlangga. Sebab, selain sebagai Ketum Partai Golkar, pria yang juga Menteri Koordinator Perekonomian itu merupakan keluarga besar Nahdlatul Ulama.

"Daya terima dan daya setrum Airlangga Hartarto di kalangan grass root nahdliyyin sangat kuat dan mengakar. Apalagi dia sebagai keturunan Kiai Ageng Gribig, tokoh penyebar Islam pada zaman Kerajaan Mataram," terang politikus Partai Golkar ini.

Pria yang juga salah satu arsitek kemenangan Gus Yahya ini menjelaskan, Airlangga akan diuntungkan karena selama ini sangat dekat dengan Gus Yahya dan mengenal sejak di mahasiswa.

"Pasti nanti Gus Yahya dan Airlangga Hartato runtang runtung ke basis-basis NU. Tentunya dalam konteks pemberdayaan masyarakat, dalam kapasitas sebagai Menko Perekonomian dan program-program ekonomi mikro dan ultra mikro yang menjadi basis garapan warga NU," pungkas Nusron.

Gus Yahya menjadi Ketua Umum PBNU terpilih setelah mendapatkan 337 suara dari para Muktamirin. Di posisi kedua, petahana Ketua Umum Said Aqil Siroj yang mendapatkan 210 suara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA