Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pidato Giring Lebih Besar DNA Kebenciannya Ketimbang Kritik Konstruktif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Minggu, 26 Desember 2021, 11:40 WIB
Pidato Giring Lebih Besar DNA Kebenciannya Ketimbang Kritik Konstruktif
Ketua Umum PSI Giring Ganesha/Net
rmol news logo Kritik merupakan vitamin dalam kehidupan demokrasi. Terlebih jika kritik yang disampaikan konstruktif dan tidak lebih dominan DNA kebencian.

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai pidato yang disampaikan Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat HUT ke-7 PSI di hadapan Presiden Joko Widodo justru penuh dengan rasa kebencian.

Dalam pidatonya, Giring menyinggung pemimpin pembohong dan menyatakan tidak akan memilih pemimpin yang pernah dipecat Jokowi dari kabinet. Giring seolah sedang menyasar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang selama ini memang seolah menjadi target serangan PSI.

“Pidato Giring lebih besar DNA kebenciannya ketimbang kritik yang konstruktif,” ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/12).

Menurutnya, pidato Giring itu juga diskriminatif. Sebab hanya melihat masalah Anies, tapi tidak mengkritik Presiden Jokowi, terutama kebijakan yang tidak pro rakyat dari pemerintah.

Kedua, sambungnya, PSI bukan lagi tidak fair, tapi juga lebih besar DNA kebenciannya ke Gubernur Anies. Sebab tidak masuk akal jika PSI hanya menyorot kelemahan Anies, tapi tidak pernah menyorot keberhasilan dan mengapresiasi capaian Anies selama memimpin DKI.

“Politisi normal tentu saja lebih seimbang, kalau buruk silakan dikritik, tapi kalau ada yang sukses dan dianggap berhasil mestinya tetap diapresiasi, jadi rational choice,” tutupnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA