Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sejak 2020 Cabai Tembus Rp 100 Ribu, Ikappi Desak Pemerintah Perbanyak Wilayah Produksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 27 Desember 2021, 17:17 WIB
Sejak 2020 Cabai Tembus Rp 100 Ribu, Ikappi Desak Pemerintah Perbanyak Wilayah Produksi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Harga cabai rawit merah yang melambung tinggi hingga mencapai Rp 125.000 per kilogram beberapa hari lalu melahirkan protes dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga cabai rawit merah yang tembus lebih dari seratus ribu rupiah merupakan pengulangan.

"Tahun lalu sudah terjadi mencapai Rp 100 ribu perkilo, hari ini terjadi kembali bahkan Rp 100 ribu lebih perkilo," ujar Reynaldi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (27/12).

Reynaldi tak memungkiri melambungnya harga cabai merah memang disebabkan oleh sejumlah faktor yang terjadi menjelang akhir tahun.

"Ada dua faktor yang membuat harga cukup tinggi. Yang pertama karena cuaca dan karena permintaan tinggi supply dan demand tidak seimbang," katanya.

Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga yang terus berulang, Reynaldi menyarankan kepada pemerintah agar melakukan sejumlah langkah taktis yang bisa menyelesaikan sebab musabab yang biasa terjadi.

"Kami berharap ke depan ada grand design pangan, strategi pangan untuk cabai rawit merah agar wilayah-wilayah produksi cabai rawit merah bisa di perbanyak dan bisa di selesaikan persoalan ini sehingga tidak kunjung tinggi harganya setiap tahun," demikian Reynaldi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA