Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Heri Gunawan Urai Faktor Penyebab Ekonomi 2021 Belum Penuhi Target

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 28 Desember 2021, 09:24 WIB
Heri Gunawan Urai Faktor Penyebab Ekonomi 2021 Belum Penuhi Target
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan/Net
rmol news logo Ada sejumlah faktor yang membuat target pertumbuhan ekonomi 2021 belum memenuhi target. Di mana pada September 2020, Komisi XI DPR-RI dan Pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi 2021 pada rentang 4,5 persen hingga 5,5 persen.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani tercatat beberapa kali merevisi target pertumbuhan ekonomi, terakhir menurunkan pada kisaran 3,5 persen hingga 4 persen.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengurai bahwa faktor pertama adalah belum ditindaklanjutinya arahan presiden untuk mempercepat belanja di awal-awal tahun.

Politisi yang biasa disapa Hergun membeberkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa pengeluaran konsumsi pemerintah pada kuartal I-2021 hanya sebesar Rp 265,9 triliun. Angka tersebut menurun sebesar 43,35 persen (qtoq) dibandingkan konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2020 yang mencapai Rp 481,8 triliun.

Sementara bila dibandingkan dengan kuartal I-2020 dengan capaian sebesar Rp 254,8 triliun, hanya mengalami kenaikan sebesar 2,96 persen (yoy).

“Belanja pemerintah yang diharapkan menjadi stimulus kegiatan perekonomian, belum berhasil mendorong secara optimal. Pada kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi tercatat minus 0,74 persen (yoy), melanjutkan kontraksi ekonomi sebanyak empat kali berturut-turut,” lanjut Kapoksi Fraksi Gerindra di Komisi XI DPR-RI itu kepada awak media, Selasa (28/12).

Faktor kedua, sambungnya, pemerintah relatif terlambat mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Delta. Di saat negara-negara lain sudah menutup diri, Indonesia masih menerima pesawat carter dari India. Kebijakan tersebut harus dibayar mahal dengan melonjaknya kasus Covid-19.

Sementara faktor ketiga adalah adanya kebijakan PPKM, sehingga menyebabkan berkurangnya kegiatan ekonomi dan menurunnya mobilitas masyarakat.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 hanya tercapai sebesar 3,51 (yoy), gagal melanjutkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang mampu tumbuh impresif hingga 7,07 persen (yoy).

“Lalu faktor yang keempat, pemerintah masih belum memaksimalkan keberadaan UU Cipta Kerja,” sambung Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR-RI itu

Selain pertumbuhan ekonomi, lanjut Hergun, target lainnya yang belum tercapai di antaranya adalah tingkat kemiskinan yang ditargetkan pada kisaran 9,2 persen hingga 9,7 persen, menurut data BPS per Maret 2021 masih berada pada angka 10,14 persen.

Sementara gini rasio yang ditetapkan pada rentang 0,377 hingga 0,379, menurut data BPS per Maret 2021 masih berada di angka 0,384. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditetapkan pada kisaran 72,78 hingga 72,95, menurut rilis BPS Per November 2021 baru tercapai 72,29.

“Adapun target yang sudah tercapai di antaranya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang ditetapkan pada kisaran 7,7 persen hingga 9,1 persen, menurut data BPS per Agustus 2021 sudah menurun hingga mencapai 6,49 persen,” jelas Ketua DPP Partai Gerindra ini.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA