Pasalnya, hingga kini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memberikan garansi apapun, baik tertulis maupun lisan, terhadap pencalonan Prabowo.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (29/12).
"Terlalu percaya bahwa PDIP telah memastikan itu adalah sebuah kesalahan. Prabowo seharusnya belajar dari pengalaman, dalam politik tidak ada yang pasti," kata Dedi Kurnia.
Oleh karenanya, Menteri Pertahanan (Menhan) itu tidak semestinya mengesampingkan elektabilitas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yang belakangan elektabilitasnya terus meroket di sejumlah lembaga survei nasional kredibel.
Namun begitu, Sandiaga Uno harus memastikan keyakinannya itu apabila tidak diusung Gerindra, maka pilihannya adalah pindah partai alias "cabut" dari partai besutan Prabowo.
"Jika Sandiaga merasa yakin dan percaya diri mengikuti kontestasi, maka peluang di Gerindra jelas semakin hilang selama masih ada Prabowo," kata Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
"Untuk itu, pindah parpol menjadi pilihan. Atau lakukan diplomasi internal agar Prabowo berkenan lakukan regenerasi. Meskipun pilihan ini sulit terjadi," demikian Dedi Kurnia.
BERITA TERKAIT: