Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dampingi Gus Yahya, Ini 2 Nama Dinilai Layak Jabat Sekjen PBNU

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 29 Desember 2021, 17:16 WIB
Dampingi Gus Yahya, Ini 2 Nama Dinilai Layak Jabat Sekjen PBNU
Nusron Wahid dan Juri Ardiantoro dinilai layak dampingi Gus Yahya selama pimpin PBNU 5 tahun mendatang/RMOL
rmol news logo Setelah Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua Umum dalam Muktamar ke 34 Lampung, muncul pertanyaan tentang siapa yang nantinya akan menjabat Sekretaris Jenderal di kepengurusan 5 tahun mendatang.

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam berpendapat, ada 2 nama yang ia nilai layak menjabat Sekjen PBNU, yakni Nusron Wahid dan Juri Ardiantoro.

Kata Umam, sosok Nusron Wahid layak mendampingi Gus Yahya karena politisi Golkar itu mampu menjadi supporting system dalam mengelola fungsi keorganisasian. Apalagi, Nusron memiliki kemampuan komunikasi politik publik yang luwes dan cair dengan semua elemen bangsa.

"(Nusron) memiliki energi besar untuk turun basis dan mengonsolidasikan struktur jam'iyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia dan juga PCI-NU di 39 negara di dunia," demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/12).

Meski demikian, Dosen Universitas Paramadina itu mengusulkan syarat mantan Ketum GP Ansor itu mengundurkan diri dari struktur Golkar. Tujuannya, agar fokus berkhidmat untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Selain Nusron, Umam menyebutkan sosok lain yang dipandang layak adalah Juri Ardiantoro. Saat ini mantan Ketua KPU RI itu menjabat sebagai Deputi IV dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Umam melihat, sangat logis Juri mendampingi Gus Yahya karena sosoknya mudah melebur dengan visi dan komitmen Ketum PBNU terpilih yang berkomitmen menjaga netralitas dan independensi NU dari jebakan politik praktis.

"Di level ini, Juri yang juga mantan Ketua KPU RI itu bukan orang partai, profesional, bisa menjadi "titik netral" yang mampu mengkomunikasikan sikap kebangsaan NU secara konstruktif kepada seluruh jejaring sel-sel kekuatan politik Nahdliyyin," urai Umam.

Sel kekuatan politik NU yang tersebar di semua partai politik, tambah Umam, menjadi dasar sosok Juri akan bisa menjalankan peran tanpa terjebak dalam politik praktis.

Serupa dengan Nusron yang memiliki komunikasi luwes, Juri juga organisatoris muda yang memiliki energi lebih untuk mengkonsolidasikan struktur di akar rumput.

"Termasuk membangun komunikasi dengan seluruh jaringan NU kultural yang belakangan semakin bermunculan di berbagai lini profesional," tandas Umam.

Lebih dari itu, Umam melihat Juri akan efektif dalam menjembatani kelompok Nahdliyin yang terdiasposa ke berbagai elemen organisasi ekstra kampus.

"Pertimbangan memposisikan Juri Ardiantoro sebagai Sekjen PBNU juga bisa menjembatani kelompok Nahdliyin yang terdiaspora ke elemen PMII, HMI, dan lain sebaagainya," pungkas Umam.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA