Sebab, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga kini belum memberikan garansi. Apalagi, politik itu bersifat Dinamis.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (29/12).
"Prabowo merasa pede. Mungkin selama ini hubungan kedua belah pihak sedang baik-baiknya dan saling membutuhkan. Namun politik itu dinamis dan selalu banyak kejutan ke depan. Jadi semuanya masih serba mungkin. Karena politik bukan matematik," kata Ujang Komarudin.
Menurutnya, Prabowo semestinya berhitung tentang kemungkinan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yang belakangan elektabilitasnya terus meroket, meski Sandiaga masih dihalangi oleh keputusan partai bahwa Prabowo masih dicalonkan pada Pilpres 2024 nanti.
"Sandiaga akan sulit membobol pagar Gerindra. Karena bagi Gerindra harga mati untuk mencalonkan Prabowo. Bahkan sudah mengatakan Prabowo merupakan calon tunggal Capres dari Gerindra," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
Oleh karena itu, Ujang menyarankan agar Menparekraf itu jika ingin tetap nyapres agar memilih untuk pindah partai dari Gerindra.
"Jika mau nyapres, Sandi mesti cari perahu lain," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: