Demikian disampaikan Ketua Komisi A DPRD Sumut, Hendro Susanto terkait aksi Edy pada saat penyerahan tali asih kepada para atlet yang berlaga di PON XX Papua di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (27/12).
"Kami sangat menyayangkan cara menegur Gubsu di depan publik yang berlebihan. Ini potret yang kurang baik dan tidak mengedukasi secara publik," kata Hendro diberitakan
Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (30/12).
Menurut Hendro, teguran dari seorang kepala daerah terhadap seluruh jajarannya termasuk kalangan atlet yang membawa nama Sumatera Utara harus dilakukan dengan cara lebih elegan dan tidak menjatuhkan martabat seseorang.
"Menegur boleh, namun janganlah berlebihan. Semua etika, adab dilakukan dengan baik. Sebagai pemimpin, harus memperlihatkan sikap negarawan, sikap bijak, dan sikap ksatria," jelasnya.
Namun di sisi lain, teguran dari gubernur itu juga harus menjadi introspeksi diri di jajaran KONI Sumut. Politisi PKS ini meyakini, teguran tidak terlepas dari keresahan Edy Rahmayadi terhadap prestasi atlet Sumatera Utara di ajang PON XX Papua.
"Sumut dikenal sebagai gudang atlet berprestasi. Mari kita jaga tradisi itu. Ke depan harus fokus lagi melakukan pembenahan, apalagi Sumut akan menjadi tuan rumah PON XXI," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: