Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Jokowi Kalau Mau Reshuffle Bulan Ini, Tahun 2022 Akan Sulit dan Riskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 30 Desember 2021, 17:56 WIB
Presiden Jokowi Kalau Mau Reshuffle Bulan Ini, Tahun 2022 Akan Sulit dan Riskan
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti/RMOL
rmol news logo Sudah dua kali Presiden Joko Widodo gagal melakukan pergantian atau reshuffle kabinet Indonesia Maju. Namun, desakan untuk supaya hal ini direalisasi masih disampaikan publik.

Pasalnya, wacana reshuffle kabinet semakin menguat seiring masuknya PAN sebagai bagian dari koalisi pemerintah sejak Agustus lalu.

Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, Kepala Negara baiknya melakukan reshuffle di akhir bulan Desember ini.

Sebab Ray Rangkuti memandang situasi dan kondisi di tahun 2022 akan semakin sulit, lantaran sudah memasuki tahun-tahun politik menjelang 2024.

Hal itu disampaikan Ray Rangkuti saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertajuk "Catatan Akhir Tahun Fungsi Anggaran: Keterbukaan versus Ketertutupan" pada Kamis (30/12).

"Tinggal hitungan hari yang situasi politik kita ini akan makin sendiri-sendiri, dalam bahasa Arab yaitu nafsi-nafsi. Akan sulit dikontrol. Oleh karena itu, saya sih melihatnya enggak bisa tidak, kalau Presiden mau reshuffle ya bulan Desember ini. Kalau sudah di atas sana agak riskan," kata Ray Rangkuti.

Menurut Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, apabila Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet pada tahun 2022 justru akan semakin banyak desakan partai koalisi yang semakin tarik-menarik kepentingan menjelang hajatan lima tahunan di 2024.

"Saya kira penolakan partai juga akan makin terbuka kalau sampai pemerintah melakukan reshuffle Januari Februari 2022," ujar Ray Rangkuti.

Bahkan Aktivis 98' ini mengibaratkan langkah Presiden Jokowi akan semakin samar ketika mengambil keputusan politik pada tahun-tahun politik. Karena akan muncul pertanyaan, apakah keputusan yang dikeluarkan atas nama pemerintah atau manuver politik pribadi dan partainya menjelang Pilpres 2024.

"Istilah saya, perbedaan presiden dan pemerintah akan semakin terbuka. Apalagi 2023 Presiden semakin alone jalan sendiri yang lain sendiri seusai target mereka secara pribadi dan secara politik," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA