Menurut pengamat politik Unsika Karawang, Dadan Kurniansyah, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebenarnya sudah memberi jawaban komprehensif terkait utang tersebut.
Jawaban itu bahkan bisa diakses masyarakat secara daring melalui portal Kemenkeu. Jadi, menurutnya, persoalan utang itu tinggal disikapi dengan bijak.
"Namun pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidatonya merupakan pernyataan politik, sebagai wujud kontrol dan pengingat kepada pemerintah saat ini," kata Dadan kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (3/1).
Selain itu, lanjut Dadan, proses klarifikasi dan koordinasi antarlembaga di tingkat pusat akan terus menerus terjadi selama 2022 sampai 2024.
"Terkait utang negara saat ini menjadi yang perlu ditegaskan adalah jangan sampai terjadi informasi yang salah dan menyebabkan ketakutan publik yang berlebihan mengenai isu utang ini," ujar Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unsika Karawang itu.
Untuk itu Dadan menyarankan, setiap pernyataan yang dilontarkan politisi sebaiknya mencerdaskan dan informasinya valid.
"Ingat utang negara timbul karena ada kebutuhan negara untuk memenuhi kewajibannya kepada rakyat, bukan untuk memenuhi keinginan para elite negara," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: