Sebab, "perseteruan" antara Bahar bin Smith dan Dudung Abdurachman sangat tidak etis lantaran timbul kesan TNI versus rakyat.
"Tentu saja berdamai dalam artian tetap menjaga wibawa dengan tidak memusuhi atau membuat permusuhan pada rakyat, baik rakyat persorangan maupun kelompok," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (4/1).
Dedi lantas menyinggung insiden Bahar bin Smith yang didatangi Perwira Tinggi TNI beberapa waktu lalu hingga penetapan Bahar sebagai tersangka dinilai berlebihan. TNI yang bertugas menjaga pertahanan nasional sangat tidak etis turun langsung berurusan dengan masyarakat sipil.
Untuk itu, Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berharap Panglima TNI turun tangan memerintahkan Jenderal Dudung untuk berdamai dengan rakyat, dalam hal ini Bahar bin Smith.
"Panglima TNI perlu mengembalikan militer ke barak, menjaga stabilitas dan perdamaian internal sesama anak bangsa. Tidak saja menegur Dudung, tetapi termasuk yang mendatangi Bahar Smith ke kediaman karena itu menurunkan martabat serta wibawa militer," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: