"Ini konsekuensi logis dari adanya varian yang efektif menyebar seperti Omicron ini, sulit untuk dihindari," ujar Dicky kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/1).
Di samping itu, Dicky memandang kebijakan yang bisa diterapkan pemerintah untuk mencegah transmisi lokal varian asal Afrika Selatan tersebut tak seperti negara tetangga yang memiliki sumber daya mumpuni.
Sebagai contoh, Dicky menyebutkan satu bentuk kebijakan yang tidak bisa diterapkan secara ketat oleh pemerintah. Yakni, kebijakan buka tutup pintu keluar masuk perbatasan negara.
"Di mana sekali lagi Indonesia bukan negara yang kuat seperti China, atau Queensland (negara bagian Australia) yang menutup pintu masuk, kan enggak begitu," tuturnya.
Selain itu, Dicky juga belum melihat kemampuan maksimal dari pemerintah untuk mendeteksi secara dini sebaran Omicron di dalam negeri.
"Kita keterbatasan deteksi, termasuk surveillance pandemic. Sehingga masalah adanya kasus di komunitas menjadi hal yang
logic," demikian Dicky Budiman.
Dalam jumpa pers evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Senin kemarin (3/1), Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi transmisi lokal Omicron sudah terjadi di lingkungan masyarakat.
"Saya jujur, kalau melihat tadi sudah menyebar di mana-mana, ya ndak mungkin omicron itu tidak ada di publik. Sudah ada," kata Luhut di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
Keyakinannya akan transmisi lokal Omicron dia lihat dari contoh kasus satu orang yang terkonfirmasi positif varian ini. Setelah ditelusuri, dirinya tertular saat bertemu dengan belasan orang lain.
Namun, ketika dilakukan testing terhadap belasan orang yang kontak erat dengan satu kasus Omicron tersebut, hasilnya justru negatif.
Menurut Luhut, contoh kasus ini menjadi tanda bahwa kekebalan tubuh komunal di Indonesia sudah terbentuk.
"Mungkin antibodi kita sudah cukup kuat, kita hanya terpapar tidak terinfeksi, bisa juga begitu," demikian Luhut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: