Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerbang Tani: Redistribusi Lahan jadi Modal Utama Berkembangnya Pertanian Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 05 Januari 2022, 22:36 WIB
Gerbang Tani: Redistribusi Lahan jadi Modal Utama Berkembangnya Pertanian Indonesia
Ketua Umum Gerbang Tani Idham Arsyad/RMOL
rmol news logo Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menyinggung soal perlunya petani dan nelayan di Indonesia didukung subsidi dan sarana infrastruktur yang memadai.

Pria yang karib disapa Cak Imin itu juga menyinggung soal pentingnya konsesi lahan dan pertanian untuk organisasi sosial keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.

Merespons hal itu, Ketua Umum Gerbang Tani Idham Arsyad menyambut baik pandangan Cak Imin. Menurut Idham, apa yang disampaikan Ketua Dewan pembinan Gerbang Tani itu menjadi harapan baru bagi petani dan nelayan di Indonesia.

Idham Arsyad berpandangan, peta jalan Indonesia maju bagi petani dan nelayan yang disampaikan oleh Cak Imin dapat dijadikan aksi nyata oleh Gerbang Tani dari Pusat sampai Pengurus Cabang.

Dengan demikian, Gerbang Tani akan melakukan aksi nyata dengan mencetak 1 juta kader petani dan nelayan muda yang dibekali dengan kemampuan memanfaatkan teknologi pertanian dan perikanan.

"Agar para petani dan nelayan tersebut dapat memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari hasil pertanian dan perikanan," demikian kata Idham Arsyad, Rabu malam (5/1).

Lebih lanjut, Idham mengatakan, perlunya ada program redistribusi lahan untuk para petani. Sebab, dengan redistribusi lahan akan menjadi modal utama berkembangnya pertanian Indonesia.

"Tanpa adanya lahan yang cukup maka akan sulit untuk meningkatkan hasil pertanian di Indonesia," demikian penekanan Idham.

Menurut Idham Arsyad, perintah harus memprioritaskan lahan-lahan untuk diolah oleh petani, harus disesuaikan dengan karakteristik lahan didaerah yang diberikan kepada petani.

Kata Idham, bisa jadi di setiap daerah berbeda, ada yang cocok untuk tanaman pangan, perkebunan seperti kopi, tebu, sawit, karet, kakao dan tanaman lainnya.

Secara khusus, Idham juga menyoroti mengenai mahalnya harga pupuk, padahal pupuk menjadi hal pokok untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Pemerintah harus lebih memperhatikan masalah ketersediaan dan harga pupuk bagi Para Petani.

"Pemerintah juga perlu melakukan perubahan terhadap HPP produk hasil pertanian agar para petani dapat merasakan keuntungan yang cukup dan tidak mengalami kerugian," pungkas Idham. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA