Hal itu terwujud dalam rencana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang akan menggelontorkan dana senilai Rp 3,6 triliun untuk menyediakan minyak goreng murah di pasaran.
"Memang
joss Airlangga Hartarto, mengerti pusingnya ibu-ibu rumah tangga terhadap harga minyak goreng yang tinggi akibat harga CPO di pasar dunia naik drastis," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersatu, Arief Poyuono, Rabu (5/1).
Nantinya, dengan gelontoran dana Rp 3,6 triliun akan membuat harga eceran minyak goreng menjadi Rp 14 ribu per liter. Saat ini, harga minyak goreng di pasaran masih berkisar Rp 18 ribu per liter.
Menko Airlangga mengungkapkan, minyak goreng murah ini nantinya tersedia hingga enam bulan ke depan.
"Nah ini baru bentuk
real dari kepedulian pemerintah terhadap ibu-ibu rumah tangga, khususnya yang saat ini banyak mengeluh tentang tinggi harga minyak goreng," jelasnya.
Selain itu, gelontoran dana tersebut juga menjadi bukti keandalan Menko Airlangga dalam mengendalikan perekonomian masyarakat.
"Kebijakan ini semata-mata agar kebutuhan pokok di saat pandemi tidak terlalu membebani masyarakat di bawah. Dengan harga minyak goreng yang disubsidi tetap bisa sektor UKM bergerak," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: