Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Luqman Hakim: Pernyataan Ferdinand Jangan Disamakan dengan Pernyataan Gus Dur, Jauh Berbeda!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 06 Januari 2022, 18:57 WIB
Luqman Hakim: Pernyataan Ferdinand Jangan Disamakan dengan Pernyataan Gus Dur, Jauh Berbeda!
Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim/RMOL
rmol news logo Pernyataan pegiat media sosial (Medsos) Denny Siregar yang menyamakan pernyataan Ferdinand Hutahaean dengan Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dinilai tidak kontekstual.

Sebab, konteks pernyataan Gus Dur soal "Tuhan Tidak Perlu Dibela" sangat berbeda dengan pernyataan bekas politikus Demokrat itu yang menyatakan "Kasihan Sekali Allahmu Ternyata Lemah Harus Dibela".

Demikian ditegaskan Ketua PP GP Ansor Luqman Hakim saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (6/1).

"Menurut saya, cuitan Ferdinand Hutahaean "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela..."_ tidak sama dengan kalimat Gus Dur yang pernah bilang "Tuhan Tidak Perlu Dibela". Gus Dur sama sekali tidak menghakimi bahwa Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah harus dibela," tegas Luqman Hakim.

Luqman mengatakan, dalam soal itu Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa. Sehingga, sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur.

"Dan karenanya, janganlah disamakan antar keduanya!" cetus Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB ini.

Atas dasar itu, Luqman Hakim menyambut baik adanya pihak-pihak yang melaporkan cuitan Ferdinand ke Polisi tersebut. Ia berharap aparat kepolisian segera memproses laporan dugaan cuitan bernada SARA itu.

"Saya berharap polisi bertindak tegas dengan memproses kasus ini sampai tuntas. Seluruh warga negara berkedudukan yang sama di depan hukum," katanya.

"Tak peduli ia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas. Tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas. Dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, maka ia akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Kita semua harus memiliki kesadaran ini," demikian Luqman Hakim.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA