Begitu penjelasan Wakil Presiden Maruf Amin di sela olahraga paginya di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (7/1).
Menurutnya, kebutuhan akan wakil menteri selalu disesuaikan dengan kebutuhan atau volume pekerjaan dari kementerian yang bersangkutan.
“Presiden (tentu) sudah mempertimbangkan kementerian-kementerian mana yang volume pekerjaannya besar,†tegasnya.
Maruf Amin atau yang biasa disapa Abah, mengaku paham bahwa masyarakat akan menilai bahwa nantinya yang duduk sebagai wamen adalah representasi dari partai politik koalisi.
Namun Abah menekankan kembali bahwa orientasi utama penambahan wamen adalah pekerjaan besar yang tidak cukup ditangani menteri.
“Kemendagri mungkin dianggap volumenya cukup besar, karena menangani masalah provinsi, kabupaten, kota yang cukup besar. Sehingga perlu ada tambahan wamen,†urainnya.
Kini secara kumulatif kabinet Jokowi memiliki 23 slot kursi wakil menteri. Di mana 14 kursi wakil menteri sudah diisi sejak Kabinet Indonesia Maju diumumkan Jokowi 23 Oktober 2019 lalu. Sementara 9 masih belum diduduki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: