Desakan kepada Jokowi agar segera me
reshuffle sejumlah menteri disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie.
Jerry mendorong Jokowi memaknai
reshuffle sebagai suatu keinginan yang disampaikan masyarakat untuk perbaikan tata kelola pemerintahan.
"Kalau tak ada
reshuffle maka jelas Jokowi tak peduli dengan keinginan publik soal perombakan kabinet," ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/1).
Menurut Jerry, desakan reshuffle seolah ditutupi pemerintah dengan isu penambahan kursi wakil menteri (wamen) di beberapa kementerian.
"Padahal seyogianya bukan penambahan wakil menteri, tapi Jokowi harus ambil langkah
reshuffle," tuturnya.
Urgensi
reshuffle kabinet, menurut Jerry, terlihat dari efektivitas kinerja pemerintah dalam hal efektivitas sejumlah kementerian yang memang diberikan tambahan kursi wamen.
Dia menyebutkan salah satu contohnya adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang kini dipimpin oleh Nadiem Makarim.
"Nadiem Makarim kan tak ahli, bahkan tak punya pengalaman soal pendidikan. Tapi tetap bertahan," katanya.
Maka dari itu, Jerry menyarankan Jokowi agar segera merealisasikan kehendak rakyat untuk supaya ada penyegaran di kabinet. Selain itu, dia juga meminta agar pola
reshuffle diubah.
"Menteri harus orang yang
expert di bidangnya. Kalau tidak ada reshuffle maka pemerintahan bakal pincang, soalnya perlu ada penyegaran di kabinet," demikian Jerry.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: