Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Mobil Listrik Jerman Diserobot Singapura Gara-gara Ahok Nyambi Jadi Calo China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 09 Januari 2022, 10:38 WIB
Pengamat: Mobil Listrik Jerman Diserobot Singapura Gara-gara Ahok Nyambi Jadi Calo China
Kolase Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Repro
rmol news logo Gagalnya Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi
mobil listrik asal Jerman yang kini diambil Singapura tak bisa dilepaskan dari  campur tangan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dikatakan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Ahok sudah seperti calo China lantara koar-koar menyebut mobil pabrikan China, Wuling dan Hyundai asal Korea lebih baik dibanding pabrikan Jerman.

Padahal, kata Arbi, mengenai mobil listrik jauh dari kewenangan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

"Langkah Ahok koar-koar agar jangan beli mobil listrik asal Jerman akhirnya kini membuat jatuh ke tangan Singapura. Apakah Ahok jadi makelar mobil Wuling dan Hyundai? Cara Ahok seperti agen perusahaan mobil China dan Korea bukan?" ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/1).

Muslim Arbi curiga, Ahok merangkap sebagai "calo" yang memberikan manfaat untuk China dengan cara menghalangi perkembangan Indonesia dalam industri mobil listrik.

"Kenapa Ahok begitu dan akhirnya dibeli Singapura? Tidakkah langkah Ahok itu semacam calo? Selain jabat Komut Pertamina, apa urusan Ahok dengan mobil listrik? Kok Komut rangkap calo?" heran Muslim.

Melihat manuver Ahok tersebut, ia pun menilai politisi PDIP itu pantas diberhentikan sebagai Komut Pertamina karena terlalu banyak ikut campur dalam urusan yang bukan kewenangannya.

"Maka sebaiknya Ahok diberhentikan saja dari Komut Pertamina kalau rangkap jadi calo mobil. Jadi Komut Pertamina gaji gede, kerja enggak jelas, malah rangkap jadi calo," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA