Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puan Minta Jokowi Tiru Malaysia Berikan Subsidi Minyak Goreng ke Warganya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 09 Januari 2022, 18:03 WIB
Puan Minta Jokowi Tiru Malaysia Berikan Subsidi Minyak Goreng ke Warganya
Ketua DPR RI Puan Maharani/Net
rmol news logo Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti bagaimana negara tetangga yakni Malaysia dapat memberikan subsidi minyak goreng untuk warganya dengan cukup baik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pemerintah Negeri Jiran itu diketahui menetapkan harga minyak goreng bersubsidi senilai RM 2,5 atau sekitar Rp 8.500 per kilogramnya untuk kemasan sederhana.

“Kita juga berharap agar Pemerintah bisa memberikan subsidi sebanyak-banyaknya untuk rakyat. Pemerintah harus mampu menstabilkan harga pangan. Dengan begitu, beban rakyat akan terbantu,” ucap Puan lewat keterangan tertulisnya, Minggu (9/1).

Lebih lanjut, Cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut mendukung langkah anak usaha holding perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL) yang tengah mengembangkan produksi turunan minyak sawit.

INL sendiri mengeluarkan brand minyak goreng ekonomis seharga Rp 14 ribu per liter, sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan Pemerinah. Puan menilai brand minyak goreng ini dapat menunjang kebijakan Pemerintah yang menargetkan 1,2 juta liter minyak goreng subsidi untuk menekan lonjakan harga.

“Namun harus dipastikan minyak goreng kemasan ekonomis INL segera beredar di seluruh wilayah Indonesia, dan saya yakin brand ini tidak akan kalah dengan merk-merk minyak goreng yang biasa ditemui di pasaran,” katanya.

Selain itu, mantan Menko PMK ini juga mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan petunjuk teknis (Juknis) untuk Pemerintah Daerah (Pemda) mengenai penyaluran subsidi minyak goreng murah. Dengan begitu, Pemda dapat bergerak cepat menerapkan program minyak goreng subsidi di wilayahnya.

“Kami juga mendukung Pemda menggelar sebanyak mungkin operasi minyak goreng agar dapat membantu masyarakat, khususnya warga kelas menengah ke bawah yang perekonomiannya belum stabil dampak Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Seperti diketahui, produsen minyak goreng menaikkan harga karena tingginya minyak sawit di pasar global. Lonjakan harga minyak goreng sendiri sudah berlangsung cukup lama.

Mantan Menko PMK ini menilai persoalan harga minyak goreng yang mahal menjadi ironi. Hal ini karena, kata Puan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

“Maka Negara harus bisa memastikan rakyat dapat menikmati hasil bumi Tanah Airnya tanpa kesulitan,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA