Demikian pendapat pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (10/1).
Menurut Andi, jika mampu menyusun birokrasi yang profesional, maka Presiden Jokowi akan dikenang sebagai pemimpin nasional yang pro terhadap reformasi birokrasi.
"Jika Jokowi bisa mendesain birokrasi yang profesional, ramping dan efisien, maka ia kelak akan dikenang sebagai pelopor reformasi birokrasi," demikian kata Andi Yusran.
Doktor ilmu politik Universitas Padjajaran ini berpendapat, semangat penghapusan eselonisasi harus didukung oleh skema perampingan struktur dalam lembaga kementerian.
Andi mencontohkan, penggabungan beberapa direktorat dan direktur jenderal seharusnya menjadi satu Dirjen saja.
Dengan demikian, adanya slot kursi wakil menteri (Wamen) seyogyanya dikosongkan.
"Menjadi kontraproduktif jika kemudian jabatan wakil menteri diisi, seharusnya semua jabatan Wamen tersebut dikosongkan," demikian pendapat Andi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: