Keprihatinan dirasakan lantaran Indonesia memiliki kekayaan tambang, tapi tidak mampu menopang pasokan batubara untuk dalam negeri terlebih untuk PLN.
Hal tersebut terjadi karena banyaknya perusahaan tambang yang mengeruk batubara untuk kemudian dijual ke luar negeri.
“Kita begitu melimpah batubara, tapi cadangan untuk kita hanya bisa untuk satu minggu. Ini sangat memprihatinkan,†kata Sartono dalam rapat di Komisi VII DPR R, Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (13/1).
Legislator dari Fraksi Demokrat ini sepakat dengan kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor batubara.
Namun sayangnya, kata dia, beberapa waktu lalu melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan justru membuka kembali kran ekspor.
“Kebutuhan dalam negeri harus diutamakan apapun yang terjadi. Itu firm, itu saya katakan waktu keluar larangan ekspor,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: