Terkait hal ini, anggota komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah menyiapkan penanganan varian omicron agar kasus tidak menjolak seperti sebelumnya. Persiapan penanganannya harus maksimal agar tidak kecolongan kembali.
"Berkaca pada gelombang tsunami delta beberapa waktu yang lalu, pemerintah harus mengevaluasi kebijakan penanganan pandemi saat itu. Sistem dan fasilitas kesehatan kita ‘kedodoran’, tenaga kesehatan pun banyak yang berguguran. Oleh karena itu, Pemerintah harus membangun kesiapsiagaan baik di titik hulu, perilaku masyarakat, maupun di titik hilir, yaitu sarana prasarana serta fasilitas kesehatan,†ucap Netty dalam keterangan tertulis, Senin (17/1).


Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI tersebut menilai saat ini penerapan prokes mulai longgar di tengah masyarakat. Dia meminta agar satgas Covid-19 melakukan pengawasan secara ketat agar tidak menimbulkan klaster baru varian omicron ini.
"Kita melihat pelonggaran prokes terjadi di mana-mana. Mobilitas dan aktivitas masyarakat hampir kembali normal seperti sebelum datangnya pandemi. Seharusnya pemerintah melalui satgas bergerak cepat untuk mengencangkan kembali kampanye dan pengawasan prokes 3M/5M,†ucapnya.
Menurutnya, penerapan testing, traccing dan treatmen perlu disiapkan secara masif. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi situasi terburuk dari dampak penyebaran omicron ini.
"Meski sering dikatakan omicron ini tidak separah delta, namun tetap saja ‘preparedness’ harus dilakukan. Testing dan tracing ini harus diikuti dengan whole genome sequencing agar dapat dideteksi varian yang menginfeksi dari sampel yang diperiksa,†demikian Netty.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: