Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Musda Demokrat Bukan Ajang Adu Kekuatan Uang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 18 Januari 2022, 09:26 WIB
Musda Demokrat Bukan Ajang Adu Kekuatan Uang
Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron/Net
rmol news logo Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat bukan ajang untuk adu kekuatan uang, melainkan arena beradu ide dan gagasan mengenai kesiapan menghadapi pemilu 2024.

Begitu kata Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menanggapi pelaksanaan musda Parta Demokrat di dua provinsi, yakni di Jawa Barat pada 19 Januari 2022 dan Jawa Timur pada 20 Januari 2022.

"Musda juga bukan banyak-banyakan dukungan pemilik suara, tetapi memenuhi syarat yang diatur dalam peraturan organisasi dan selebihnya dapat meyakinkan DPP bahwa Ketua DPD mampu memperbanyak pemilih demokrat di wilayahnya, sehingga menang dalam pemilu dan pilkada serentak 2024," ujarnya kepada wartawan, Selasa (18/1).

Herman Khaeron turut mengurai bahwa Musda yang dilakukan Partai Demokrat berbeda dari musda sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan Musda Partai Demokrat, yaitu pra Musda, pelaksanaan Musda, dan pasca Musda.

Pra Musda adalah persiapan, penjaringan, dan verifikasi faktual pemilik suara dan dukungan terhadap bakal calon akan dilakukan H-1 Musda.

"Bagaimana calon mendapatkan dukungan dari pemilik suara yaitu DPC. Tentunya yang memberi dukungan ganda, akan duberikan sanksi," jelasnya.'

Dia menekankan bahwa musda kali ini tidak memilih ketua, melainkan mengusulkan bacalon dalam sidang musda, menetapkan elemen formatur, dan keputusan-keputusan lainya.

"Kemudian sidang Musda mengusulkan nama calon, maksimal 3 nama calon, dan sedikitnya satu calon ke Tim 3 DPP dalam hal ini ketua umum, sekretaris jendral, dan ketua BPOKK untuk mengukuti tahap pasca musda," tegasnya kembali.

Hal ini tentu berbeda dengan mekanisme penentuan ketua DPD sebelumnya yang didasari pada suara terbanyak. Kini para calon harus memenuhi persyaratan calon, selebihnya akan mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan dengan materi pokok visi, misi, dan program kerja calon.

"Sehingga menghasilkan pimpinan yang betul - betul kredibel dan berintegritas, serta dapat mengerakan mesin partai di daerahnya masing-msaing," bebernya.

Musda di dua provinsi itu akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Sekjend DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya secara virtual. Sementara Herman Khaeron hadir langsung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA