Hanya saja, terpilihnya nama itu menjadi topik hangat, utamanya soal kepantasan kata Nusantara dipakai sebagai nama satu kota.
Salah satunya dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Bagi dia, Nusantara terlalu kerdil jika dipakai untuk menamai satu luasan kecil wilayah.
"Sepintas agak kurang tepat karena konotasi Nusantara itu untuk keseluruhan Indonesia, bukan untuk wilayah tertentu," ujar Adi Prayitno kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (18/1).
Hanya saja, kata Adi, nama tersebut sudah terlanjur dipilih dan diputuskan untuk penamaan IKN nantinya.
Daripada berdebat soal nama, akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini lebih memilih menantikan hasil dari dampak IKN terhadap pemerataan pembangunan.
"Tapi keputusan sudah dikeluarkan pemerintah. Apapun harus dijalani maksimal. Tinggal pembuktian soal pemerataan pembangunan nantinya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.