Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Myanmar, Rezim Pindah Ibu Kota ke Naypyidaw Berujung jadi "Kota Hantu"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 18 Januari 2022, 18:19 WIB
Di Myanmar, Rezim Pindah Ibu Kota ke Naypyidaw Berujung jadi "Kota Hantu"
Foto Ibukota Myanmar, Naypyitaw yang diunggah Farid Gaban Selaa (18/1)/Net
rmol news logo Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah telah mengesahkan RUU Ibu Kota Negara pada Selasa (18/1). Bisa dipastikan proyek ibu kota baru Indonesia bernama Nusantara yang akan dibangun di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur itu dalam waktu dekat akan terealisasi.

Sesaat DPR mengesahkan UU IKN, Wartawan senior Farid Gaban mengunggah sebuah cuitan tentang kebijakan pemindahan ibukota yang dilakukan rezim militer Myanmar pada tahun 2005. Ibu Kota baru pengganti Yangon itu disebut Nay Pyi Taw (Naypyidaw).

Dijelaskan Farid, ibukota baru Myanmar pengganti Yangon itu menjadi kota "hantu". Disebut kota hantu karena proses pembangunannya tanpa melibatkan publik yang maksimal. Imbasnya, masyarakat setempat tidak banyak yang mau pindah ke ibukota baru tersebut.

"Ibukota hantu. Nay Pyi Taw (Naypyidaw), ibukota baru Myanmar pengganti Yangon. Dibangun pada 2005 oleh rezim militer setempat tanpa keterlibatan publik yang memadai. Akhirnya jadi "kota hantu" karena hanya sedikit sekali yang mau pindah ke situ," demikian cuitan Farid Gaban yang juga mentautkan foto Kota Naypyidaw, Selasa (18/1).

Secara geografis letak Naypyitaw berjarak 320 km di utara Yangon. Jika menggunakan perjalanan darat, dari Yangon menuju kota yang menjadi tempat perhelatan Sea Games tahun 2013 itu butuh waktu 5 jam.

Di kota tersebut, komplek pemerintahannya sangat luas. Bahkan di kota yang dibangun oleh Than Shwe karena mengikuti saran peramal itu terdapat 20 ruas jalan. Meski demikian, untuk jumlah penduduknya terhitung sedikit.

Dengan luas Ibukota 7 ribu km persegi, jumlah penduduk yang mukim di tempat tersebut hanya 920 ribu orang.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA