Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina menerangkan, pelaku usaha Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
Menurutnya, mereka bisa berkolaborasi dengan stakeholder terkait seperti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang membuat program Ekspor Syariah 2022 yang dimulai dari ekspor komoditi kopi ke Oman.
"Kita berharap program-program untuk ekspor bisa terus berlangsung dan ini bukan kerja sendiri tapi bareng-bareng," ujar Ita dalam acara Launching Program Ekspor Halal 2022 di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat siang (21/1).
Pada ekspor biji kopi robusta ke Oman tersebut, Ita menyatakan bahwa Bank Indonesia sangat mengapresiasi upaya MES bekerjasama dengan komunitas pengusaha kopi, dalam hal ini PT Grebek Ekspor Indonesia.
"Upaya ini adalah
milestone dari program MES untuk melakukan ekspor perdana ke Oman. Yang namanya pusat kemajuan selalu dari langkah awal. Insya Allah ke depannya akan lebih mudah," tuturnya.
Ita berharap, ekspor perdana untuk biji kopi ini bisa berlangsung terus dan bisa meningkat, melainkan tidak hanya sebanyak 36 ton robusta, dengan nilai Rp 1,6 miliar dan akan berjalan selama setahun dengan nilai mencapai 1,7 juta dolar Amerika Serikat.
"Pak Wakil Presiden (Maruf Amin) sangat serius untuk memajukan syariah kita untuk ekspor komoditi halal. Tapi kalau hanya atasnya saja, di bawah tidak gerak, maka kita tidak maju," kata Ita.
"Maka semoga program MES pertama ini bisa pecah telor. Kami siap membantu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Perluasan pasar perdagangan Indonesia ikut diperhatikan Bank Indonesia, khususnya pada Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. 
BERITA TERKAIT: