Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kalau jadi Presiden, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa akan Populerkan Metaverse

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 22 Januari 2022, 16:03 WIB
Kalau jadi Presiden, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa akan Populerkan Metaverse
Menteri Bappenas yang juga ketua umum PPP Suharso Manoarfa/Net
rmol news logo Sebuah konsep masa depan dalam dunia teknologi atau disebut Metaverse sebagaimana pertama kali dipopulerkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg, turut disinggung oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat menjadi pembicara kunci dalam acara 49 tahun PPP.

Suharso mengurai bahwa sebuah ruang berisi materi yang melampaui semua hal yang terlihat di dunia ini atau Metaverse adalah sebuah keniscayaan yang harus dipelajari anak muda. Khususnya dalam hal ini kader-kader muda partai berlambang ka'bah.

Pasalnya, kata Suharso, pemilih pada Pemilu 2024 itu didominasi oleh pemilih muda. Jumlahnya di atas 50 persen.

Atas dasar itu, Suharso membayangkan apabila dirinya menjadi Presiden di tahun 2024 nanti, maka ia akan berupaya mempopulerkan Metaverse di Indonesia.

"Boleh jadi nanti kalau saya Presiden Indonesia misalnya, ke depan saya tinggal bawa misalnya satu ini gitu (seperti hardisk atau HP) mungkin istrinya 1 tera itu tapi itu kemampuannya mungkin 1000 tera dan saya bisa tampilkan metaverse mengenai Indonesia," kata Suharso dalam pidatonya, Sabtu (22/1).

Suharso membayangkan apabila Metaverse mengenai Indonesia sudah terwujud. Menurutnya, hanya dengan menggunakan alat bantu yang berukuran kecil dan mudah dibawa kemana-mana, bisa dengan mudah mengontrol Indonesia.

"Saya klik ini, ini Medan, saya klik ini, mau investasi di mana. Dan bergerak luar biasa dan saya bisa berdiskusi sama orang di dalam hanya dengan satu ini," ucap Suharso sambil memamerkan benda berukuran kotak hitam seperti hardisk eksternal atau HP.

"Itu luar biasa kemajuan perkembangan yang akan datang," imbuhnya menegaskan.

Lebih lanjut, Suharso mengatakan bahwa generasi muda PPP harus tanggap teknologi. Menurutnya, jika gagap maka akan tergilas oleh zaman.

"Yang muda yang Menentukan, jangan kita ditentukan oleh keadaan yang demikian cepat perubahannya tanpa kita tidak bisa grab, satu detik pun dan kemudian kita tertinggal," katanya.

"Jadi, orang-orang yang tertinggal itu nasibnya menjadi enclave di dalam dan kalau di Pemilu itu mereka ikut menentukan karena menentukannya itu dengan model NPWP, nomor piro wani piro. Itu berbahaya, sementara ke depan kita tidak lagi seperti itu," sambungnya.

"Kedepan untuk mengenal seseorang akan jauh lebih muda seseorang yang akan dicalonkan menjadi presiden jadi wakil presiden seseorang yang dicalonkan menjadi anggota DPR kabupaten kota, apakah DPR RI, itu akan mudah didapat kalau memang calon itu mau masuk ke ruang ruang digital," demikian Suharso menambahkan.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA