Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati membenarkan bahwa pada situs e-lhkpn, Arteria terakhir menyampaikan LHKPN pada periodik 2019.
"Benar. Pada situs elhkpn yang dapat diakses oleh masyarakat, tercatat laporan terakhir disampaikan pada 30 April 2020 untuk LHKPN periodik tahun pelaporan 2019," ujar Ipi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/1).
Sehingga kata Ipi, pihaknya mengimbau Arteria yang belum melaporkan LHKPN periodik 2020, agar segera menyerahkan LHKPN tahun 2021 kepada KPK. Secara teknis laporan pada KPK yakni dengan posisi harta kekayaan per 31 Desember 2021.
"KPK mengimbau bagi Penyelenggara Negara dan wajib lapor lainnya yang belum menyampaikan LHKPN periodik 2021 agar melaporkan sebelum 31 Maret 2022," pungkas Ipi.
Penelusuran
Kantor Berita Politik RMOL di website resmi LHKPN KPK, Arteria tercatat terakhir melaporkan harta kekayaannya periode 2019 sebesar Rp 19.235.841.661.
Arteria tercatat rutin melaporkan LHKPN ke KPK sejak 2016 hingga 2019. Pada 2016 hingga 2018, Arteria memiliki nilai harta yang sama, yakni sebesar Rp 13.523.825.426. Namun, tidak diterima LHKPN milik Arteria pada tahun 2020.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: