Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi yang tak akan menghalang-halangi orang untuk nyapres supaya rakyat banyak opsi memilih di Pilpres 2024 sebagai sinyal positif.
"Itu (pernyataan Jokowi) hanya keterbukaan sikap Presiden pada calon-calon penerusnya," ujar Sirojudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/1).
Menurut Sirojudin, pernyataan Jokowi perlu ditindaklanjuti Komisi II untuk kembali mengatur ambang batas pencalonan presiden atau
presidential threshold.
Sebab sejauh ini, ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen menghambat keinginan untuk menghadirkan banyak calon.
"Sebab, PT (
presidential threshold) adalah hasil konsensus yang tertuang di dalam UU Pilpres. Maka kalau ingin mengubah itu, Parpol harus kembali duduk di meja perundingan," demikian Sirojudin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: