Begitu urai Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (25/1).
Boy menjelaskan bahwa jumlah terduga teroris yang ditangkap dan narapidana tindak pidana semakin bertambah karena adanya kebijakan dan upaya-upaya pencegahan yang maksimal atau
preventif strike yang dilakukan penegak hukum mulai dari level pencegahan.
“Pada akhirnya, kita juga mengalami juga
overload pada rutan-rutan yang berkaitan dengan penampung menampung kejahatan para tersangka terorisme,†ujarnya.
Terlepas dari itu, dia turut mengurai bahwa terdapat titik operasi penemuan yang relatif sulit untuk diakses, lantaran terbatasnya sarana dan prasarana. Hal itu, kata Boy, berkaitan dengan kegiatan operasi yang bersinggungan dengan
refocusing angggaran yang telah dikurangi oleh pemerintah.
“Anggaran dipotong Rp 130 miliar itu lumayan mengurangi program-program kami di masyarakat,†paparnya.
“Namun dan dengan semangat sinergitas dengan semangat pemberdayaan masyarakat luas kalangan dunia usaha, kami pada akhirnya mendapatkan dukungan,†sambung Boy.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: