Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Kerangkeng Manusia, Menko PMK Tak Yakin Bupati Langkat Punya Tabiat Buruk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 26 Januari 2022, 14:54 WIB
Soal Kerangkeng Manusia, Menko PMK Tak Yakin Bupati Langkat Punya Tabiat Buruk
Menko PMK, Muhadjir Effendy/Net
rmol news logo Keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Perangin Angin, masih terus jadi pembicaraan publik. Bahkan tak sedikit yang mengecam karena dianggap melakukan perbudakan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Namun, sedikit berbeda dengan pandangan umum, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, justru mengaku tidak yakin Bupati Langkat itu punya niat jahat di balik pembuatan kerangkeng tersebut.

"Saya tidak yakin sebagai seorang bupati, yang bersangkutan punya tabiat seburuk itu. Apalagi informasi awal menujukkan bahwa di tempat itu juga berfungsi sebagai tempat untuk menangani dan memulihkan para pecandu narkoba," terang Muhadjir kepada wartawan, Rabu (26/1).

Ditambahkan Muhadjir, foto dan video yang beredar yang menunjukkan keberadaan kerangkeng tersebut memang terlihat tidak manusiawi. Namun menurutnya, foto dan video yang beredar itu tidak serta merta bisa dijadikan dasar telah terjadi praktik perbudakan.

Untuk itu Muhadjir meminta masyarakat untuk tidak menghubung-hubungkan kasus korupsi yang menjerat Terbit Perangin Angin dengan kerangkeng manusia. Dia lebih menyerahkan masalah ini ke pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan.

"Sebaiknya publik memisahkan antara temuan tersebut dengan kasus korupsi yang dilakukan. Biar pihak yang berwajib melakukan penyelidikan setuntas-tuntasnya," tandasnya.

Keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin, terungkap usai Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan penggeledahan di tempat tersebut beberapa waktu lalu.

Migran Care bahkan sudah melaporkan temuan tersebut kepada Komnas HAM atas dugaan perbudakan yang dilakukan sang bupati. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA