Buku itu diluncurkan di Ballroom B. Hotel Rafless Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/1).
Dalam sambutannya, Jenderal Dudung mengatakan bahwa buku yang ditulis oleh Raylis Sumitra tersebut berkaitan dengan kewaspadaannya terhadap kelompok intoleran yang ingin mencoba merobohkan empat pilar kebangsaan.
"Dalam buku tertulis bahwa kita saat ini mewaspadai kelompok intoleran, yaitu gerakan-gerakan yang mencoba merobohkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI serta UUD 1945 yang merupakan empat pilar Kebangsaan yang harus kita jaga, agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuan," ujar Dudung seperti dimuat di website resmi TNI AD, Minggu (30/1).
Jenderal Dudung membeberkan bahwa dalam buku tersebut, dirinya meminjam istilah dari A.M. Hendropriyono sebagai pengantar buku yang diluncurkan tersebut.
"Saya meminjam istilah, Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. AM Hendropriyono dalam pengantar buku ini, pembiaran gerakan intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme," kata Dudung.
"Begitu juga dari Abah Lutfi (Habib Lutfi bin Yahya), jangan beri peluang sejengkal pun terhadap kelompok intoleran, pegang teguh empat pilar kebangsaan. Komitmen kita pada merah putih tidak boleh ditawar lagi, Indonesia terlahir sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan, dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa," sambung Dudung.
Selain itu, mantan Pangkostrad tersebut mengatakan bahwa perkembangan gerakan intoleransi dan radikalisme saat ini sudah masuk ke seluruh lapisan elemen. Sehingga, harus diwaspadai masyarakat.
"Oleh karenanya saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, agar jangan ragu-ragu untuk menghadapi mereka, dan jangan berlebihan karena gerakan-gerakan ini sangat pesat perkembangannya," pungkas Dudung.
Dalam acara launching buku ini, juga dihadiri oleh A.M. Hendropriyono, KSAL, KSAU, Menteri Koperasi dan UKM, Kepala BIN, Anggota DPR RI, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Perwakilan dari Polri, Para Asisten KSAD serta tokoh-tokoh lain seperti Habib Lutfi Bin Yahya dan KH. M. Muwafiq.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: