BPS Catat Kenaikan 0,30 Persen untuk Nilai Tukar Petani

Kepala BPS, Margo Yuwono menerangkan, berdasarkan pantauan harga-harga pedesaan di 34 provinsi di Indonesia, kenaikan yang terjadi tercatat 108,67 dari bulan Desember yang sebesar 108,34.

"Kenaikan NTP Januari 2022 disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal," ujar Margo dalam jumpa pers virtual di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (2/2).

Lebih rinci, Margo menyebutkan, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami kenaikan hingga 0,81 persen, atau lebih tinggi dari yang tercatat pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,50 persen.

Selain itu, indikator lain yang juga memengaruhi kenaikan NTP yaitu komponen harga yang dibayar petani mengalami peningkatan lantaran harga beberapa komoditas tercatat naik seperti ayam ras, minyak goreng, beras, dan rokok kretek filter.

"Beberapa komoditas juga memengaruhi meningkatnya indeks yang diterima petani, yaitu gabah, kelapa sawit, ayam ras, dan kopi," demikian Margo.