Selain tidak sepaham dengan ambisi pemerintah memindahkan ibukota, Roy Suryo juga menilai bahwa rencana itu dilakukan di saat yang tidak tepat. Sebab, utang pemerintah sedang meroket tajam di dua periode era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Namun demikian, Roy Suryo tetap mengikuti rumor tentang masa depan IKN. Salah satunya tentang siapa kepala badan otorita IKN yang nantinya bernama Nusantara tersebut.
Roy menilai bahwa sejumlah nama yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo ke publik cukup masuk akal. Tapi ada satu nama yang menurutnya tidak tepat.
“Kalau ditanya, siapa calon kepala otorita, nama-nama seperti Bambang Brojo, Ridwan Kamil, Azwar Anas, dan Tumiyana masih make sense,†ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/2).
“Tetapi jika si mantan napi penista agama, sungguh terwelu ambyar,†lanjut Roy Suryo.
Presiden Joko Widodo memang telah mengurai tentang 4 nama yang menjadi kandidat untuk ditunjuk sebagai kepala badan otorita IKN.
Mereka adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Abdullah Azwar Anas, mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana.
Terakhir adalah Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok merupakan nama yang pernah masuk dalam bui untuk kasus penistaan agama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: