Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tolak Maklumat Sunda, Ridwan Kamil Dianggap Gagal Paham

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 07 Februari 2022, 07:59 WIB
Tolak Maklumat Sunda, Ridwan Kamil Dianggap Gagal Paham
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil/RMOLJabar
rmol news logo Penanggung Jawab Kepemudaan di Galuh Pakuan, sekaligus salah satu pencetus Maklumat Sunda, Bezie Galih Manggala, menyayangkan sikap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan tokoh-tokoh yang berkumpul di Paguyuban Pasunda, Kota Bandung, Sabtu kemarin (5/2).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bezie menilai Ridwan Kamil dan tokoh-tokoh lain yang mengeluarkan 6 pernyataan sikap di Paguyuban Pasundan gagal paham dan tidak benar-benar membaca serta memahami  Maklumat Sunda.

“Tokoh yang berkumpul di Paguyuban Pasundan jelas-jelas telah salah memahami isi dari Maklumat Sunda, dan tentunya menghasilkan pernyataan sikap yang keliru,” kata Bezie, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Senin (7/2).

"Sangat disayangkan sekali, padahal di antara para inohong tersebut, ada seorang wakil rakyat, akademisi, dan juga seorang gubernur, tapi pernyataannya sama sekali tidak nyambung dengan tujuan-tujuan Maklumat Sunda, seolah dibuat terburu-buru, dan tidak berdasarkan itikad untuk merespon secara rasional," sambungnya.

Bezie tidak terima jika dia dan rekan-rekannya yang menyampaikan Maklumat Sunda dianggap sebagai orang yang berusaha membuat polemik dan kontroversi. Apalagi, dituduh melakukan perbuatan yang mengancam persatuan bangsa.

“Pada pernyataan poin nomor satu saja, sudah muncul statement yang  tidak nyambung.  Mereka tidak memahami betul tujuan dari disampaikannya Maklumat Sunda tersebut," ujarnya.

Ia menjelasakan, tak ada satu poin pun dalam Maklumat Sunda yang mendorong untuk memisahkan diri dari NKRI.

“Naskah Maklumat Sunda, tidak ada satupun kata yang menuju pada upaya intoleransi dan disintergasi, Maklumat Sunda menekankan persatuan dan persaudaraan dalam tubuh bangsa Indonesia,” kata Bezie.

Selain itu, maklumat Sunda lebih menekankan pada keinginan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan menjamin kesejahteraan orang Sunda baik yang saat ini masih hidup maupun generasi yang akan datang. Lanjut tokoh Galuh Pakuan itu, Maklumat Sunda menolak pembangunan yang hanya demi memuaskan keserakahan para oligarki.

Bezie juga menyayangkan Gubernur Jabar dan tokoh-tokoh yang hadir di Paguyuban Pasundan seolah merendahkan tokoh-tokoh dan pimpinan organisasi yang hadir dalam pembacaan Maklumat Sunda di Subang.

Namun, kata dia, mengklaim hanya mereka saja yang layak dianggap sebagai Inohong atau tokoh Sunda. Di mata Bezie, sikap seperti itu justru akan memicu eskalasi ketidakpuasan dan menimbulkan perpecahan dikalangan orang Sunda.

"Bukankah Maklumat Sunda diselenggarakan dengan terlebih dahulu disebarkannya undangan terbuka terhadap siapapun yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat Sunda? Acara ini dihadiri oleh banyak ormas dan LSM serta tokoh-tokoh yang datang jauh-jauh dari berbagai pelosok tatar Sunda, hanya berbekal poster diselenggarakannya acara Maklumat Sunda, misalnya tokoh Maenpo dari Cianjur, ormas-ormas dari Bandung, tokoh-tokoh adat kabuyutan," tuturnya.

"GERPIS sepertinya telah jauh sekali melampaui pemahaman bahwa kita memerlukan adanya silaturahmi tokoh-tokoh Sunda, GERPIS mengundang semua elemen bangsa Sunda untuk rempugan dalam menentukan nasib bangsa Sunda," sambungnya.

Sebaliknya, Bezie curiga, Ridwan Kamil dan tokoh tokoh yang hadir di Paguyuban Pasundan hanya corong para oligarki dan didorong oleh kepentingan politik sesaat tanpa peduli dengan kesejahteraan orang Sunda dalam jangka panjang.

"Jangan-jangan hanya jadi corong oligarki dan partai politik saja," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA