Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BPS: Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Masih Terkonsentrasi di Jawa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 07 Februari 2022, 14:07 WIB
BPS: Ekonomi Indonesia Tahun 2021 Masih Terkonsentrasi di Jawa
Data badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2021/RMOL
rmol news logo Kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2021 kemarin masih didominasi oleh Pulau Jawa.

Begitu catatan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam jumpa pers pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2021 yang diselenggarakan virtual dari Kantor BPS, Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (7/2).

"Gambaran ekonomi secara spasial bisa dilihat bahwa sampai tahun 2021, ekonomi masih terkonsentrasi di Jawa," ujar Kepala BPS, Margo Yuwono.

Margo menyebutkan, kontribusi atau share ekonomi Jawa terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 tercatat positif di angka 3,96 persen paling tinggi dibanding Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTT, serta Maluku dan Papua.

"Di mana Jawa itu memberikan share 57,89 persen, diikuti Sumatera 21,70 persen," ungkapnya.

Untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa pada tahun 2021 kemarin, disampaikan Margo, berhasil tumbuh positif di angka 3,66 persen. Sementara untuk Sumatera yang share-nya 21,70 persen bisa tumbuh 3,18 persen.

Untuk Pulau Kalimantan, BPS mencatat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8,25 persen dari angka pertumbuhan domestik sebesar 3,18 persen.

Sedangkan untuk Sulawesi, BPS mencatat share ekonomi yang lebih rendah dari Kalimantan, yakni sebesar 6,89 persen. Akan tetapi, pertumbuhannya jauh lebih tinggi yaitu di angka 5,67 persen.

Hal yang sama juga terjadi di Maluku dan Papua. Di mana, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tak begitu tinggi, tetapi pertumbuhan domestiknya hampir lima kali lipat tingginya ketimbang kontribusi terhadap Indonesia.

"Maluku dan Papua, meski share-nya 2,49 persen tapi pada 2021 tumbuhnya 10,09 persen. Kenapa tinggi? Karena di Maluku Utara terutama, terjadi peningkatan aktivitas pertambangan biji logam, khususnya produksi biji nikel, biji emas, dan biji perak," papar Margo.

"Demikian juga di Papua, terjadi peningkatan aktivitas pertambangan biji logam, khususnya produksi tembaga dan emas, serta peningkatan aktivitas konstruksi untuk menunjang PON 2020," imbuhnya.

Adapun untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, BPS mencatat kontribusi yang jauh lebih tinggi dari Maluku dan Papua, yakni sebesar 2,78 persen. Akan tetapi, pada tahun 2021 kemarin pertumbuhan ekonominya hanya sebesar 0,07 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA