Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dukung Energi Tani, KRKP Ingin Penyediaan Pangan Rumah Tangga Diperkuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 08 Februari 2022, 12:25 WIB
Dukung Energi Tani, KRKP Ingin Penyediaan Pangan Rumah Tangga Diperkuat
Menteri BUMN Erick Thohir/Net
rmol news logo Konsep urban farming melalui gagasan Energi Tani (ET) yang dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dianggap penting untuk memperkuat penyediaan pangan rumah tangga, khususnya di perkotaan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengurai bahwa urban farming atau pertanian perkotaan merupakan satu pendekatan pertanian berupa pembudidayaan tanaman, atau pemeliharaan hewan ternak yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas di daerah perkotaan.

Tujuan dilakukannya urban farming adalah, untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di tingkat rumah tangga dan mendapatkan tambahan penghasilan.

"Tentu saja penguatan pada tingkat rumah tangga menjadi pilihan penting. Produksi pangan senantiasa harus dilakukan dekat dengan meja makan. Penyediaan pangan perlu terus dikuatkan dan ditingkatkan tidak hanya di pedesaan namun juga diperkotaan," ujar Said kepada wartawan, Selasa (8/2).

Menurut Said, di masa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat dituntut untuk kreatif dalam memanfaatkan peluang, yakni dengan semangat Energi Tani yang sudah berjalan.

Untuk itu, gagasan urban farming tersebut sangat tepat bagi masyarakat kota untuk memproduksi pangan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di sekitar mereka.

"Karena tantangan ke depan, terutama di masa pandemi ini menjadi penting dilakukan bagi masyarakat perkotaan, juga demikian mereka dapat memproduksi pangan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Konsep urban farming menjadi pilihan yang dapat ditempuh," kata Said.

Namun demikian, salah satu kekurangan masyarakat kota untuk menjalankan semangat Energi Tani adalah ketersediaan lahan, sarana pertanian hingga pendampingan.

Namun hal tersebut bisa teratasi dengan dukungan dari pemerintah lewat Kementerian BUMN yang terus menggalakan Energi Tani tersebut.

"Keterbatasan yang selama ini bagi masyarakat perkotaan adalah ketersediaan lahan, sarana pertanian, pengetahuan dan keterampilan dan pendampingan. Pemanfaatan lahan terlantar atau suboptimal dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan sekaligus ekonomi keluarga," jelas Said.

Selain pemanfaatan pekarangan rumah sambung Said, ada opsi memanfaatkan lahan milik pemerintah, swasta, lahan terbuka hijau hingga atap gedung dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjalankan Energi Tani tersebut.

"Di perkotaan saya kira banyak lahan yang bisa dioptimalkan baik itu milik pemerintah maupun swasta. Tentu saja pilihan berkebun di kota bisa memanfaatkan lahan yang berbeda dengan di pedesaan seperti pemanfaatan lahan terbuka hijau, atau atap gedung," tutur Said.

Said pun menilai bahwa gagasan Erick Thohir tersebut patut diapresiasi dan didukung oleh masyarakat, terkhusus bagi masyarakat di perkotaan yang sangat berdampak pandemi Covid-19.

"Dengan berkaca pada hal itu, langkah Menteri BUMN saya kira sangat baik dan perlu mendapat dukungan," pungkas Said. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA