Nasir juga menyesalkan kabar penangkapan terhadap sejumlah warga yang kemudian ditahan di Polsek Purworejo meluas melalui media sosial tanpa terkendali.
“Saya mengimbau kepada masyarakat dari berbagai pihak dan kalangan untuk menahan diri, memastikan keadaan menjadi kondusif agar supaya bisa dibuka dialog penyelesaian dengan mengedepankan prinsip pemenuhan hak-hak asasi manusia,†kata Nasir kepada wartawan, Rabu (9/2).
Sebagai masyarakat sipil Nasir bisa mengerti atas yang dirasakan penduduk Desa Wadas. Namun, ia meminta masyarakat dan aparat penegak hukum untuk mempelajari detail terkait kericuhan yang terjadi di Desa Wadas.
Dari informasi yang ia terima, ada 250 petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol yang mendampingi 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian yang akan mengukur lahan dalam peristiwa tersebut.
Akibat insiden tersebut, banyak tagar yang bermunculan di media sosial. Seperti #SaveWadas, #WadasMelawan, #WadasTolakTambang.
Nah, Nasir justru tidak ingin kondisi yang berkembang saat ini seolah-olah rakyat sedang dihadapkan dengan negara, dalam hal ini Kepolisian yang harusnya melindungi dan menjaga mereka.
“Saya bersama masyarakat Wadas, kita pelajari lagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh warga dan menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,†demikian Nasir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: